Untuk yang belum tahu, Blackle adalah Google yang memiliki tampilan latar belakang berwarna hitam. Tampilan latar belakang yang berwarna hitam ini dimaksudkan agar dapat menghemat pemakaian listrik pada monitor dengan mengurangi penggunaan warna cerah, dan menggunakan warna gelap (hitam) sebagai penggantinya.
Namun, setelah saya telusuri, sepertinya hal ini akan lebih dominan berlaku pada monitor jenis CRT (Cathode Ray Tube). Sedangkan pada mayoritas monitor jenis LCD (Liquid Crystal Display), hal ini justru dapat menambah konsumsi listrik yang dipakai dan justru cenderung lebih hemat ketika menggunakan Google biasa.
Mengapa ini dapat terjadi?
Kesimpulan saya, hal ini dikarenakan cara kerja LCD yang berbeda dengan CRT.
Pada prinsipnya, monitor jenis LCD bekerja bagaikan cahaya matahari yang diuraikan menjadi beberapa jenis warna (spektrum warna) setelah terbias oleh prisma (kristal).
Dengan prinsip itu, monitor LCD menggunakan backlight berwarna putih sebagai sumber cahayanya dan kristal cair sebagai pembias warnanya.
Contohnya, ketika monitor hendak menampilkan warna merah, "tirai-tirai" kristal cair akan menutup sampai sudut tertentu hingga ia memantulkan spektrum cahaya backlight menjadi berwarna merah.
Ketika akan menampilkan warna hitam, "tirai-tirai" itu akan menutup backlight serapat-rapatnya dan mengusahakan agar cahaya backlight yang berwarna putih itu tidak tembus sedikitpun ke luar dan jadilah warna hitam di layar monitor Anda. Sebaliknya, ketika ingin menampilkan warna putih "tirai-tirai" itu akan membuka selebar-lebarnya agar tidak ada warna spektrum sedikitpun dan hanya menyisakan warna backlight berwarna putih.
Apa yang membuat penampilan warna hitam pada LCD lebih boros?
"Tirai-tirai" kristal cair itu bereaksi menutup dan membuka setelah mendapatkan tegangan listrik tertentu. Ketika menampilkan warna putih, "tirai" yang membuka dan membiarkan cahaya backlight saja membuat penggunaan listrik pada monitor hanya tertuju pada backlight. Sedangkan saat menampilkan warna hitam, penggunaan listrik akan bertambah untuk "mempertahankan" "tirai" yang menutup serapat-rapatnya itu.
Hal inilah yang menyebabkan monitor LCD justru menghasilkan konsumsi daya yang lebih besar ketika menampilkan warna gelap ketimbang warna cerah.
Berbeda dengan CRT yang menembakkan elektron dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian dalam. Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer.
Walaupun monitor CRT cenderung berkurang konsumsi dayanya ketika menapilkan warna gelap, perbandingan monitor LCD dengan CRT bagaikan mesin kendaraan 1.000 cc dengan 6.000 cc: "Seirit apapun mesin 6.000 cc, tetap terhitung boros dibandingkan mesin 1000 cc yang paling boros."
Untuk itu, bagi pengguna monitor LCD sebaiknya tetaplah menggunakan Search Engine kesayangan kita Google seperti biasa.
Bagi pengguna monitor CRT, silakan gunakan Blackle jika anda peduli dengan kegiatan penghematan listrik. Karena masih ada +/- 25% pengguna monitor jenis CRT di dunia. Jika semua penggunanya menggunakan Blackle, bisa diasumsikan ada 25% pengguna monitor yang peduli lingkungan dan membantu mengurangi emisi penyebab Global Warming.
Mungkin jumlahnya tidak akan terlalu banyak, tetapi kontribusi kita akan turut menyelamatkan bumi ini.
Salam.
No comments:
Post a Comment